BRMP SDLP Dorong Pertanian Rendah Karbon Lewat Pelatihan Inventarisasi Emisi
Yogyakarta, 25-26 November 2025 — Dalam upaya mendukung pertanian yang ramah iklim, Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP) menggelar pelatihan teknis inventarisasi emisi. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat komitmen sektor pertanian terhadap pengendalian perubahan iklim.
Inventarisasi emisi adalah proses pencatatan dan dokumentasi semua kegiatan di sektor pertanian yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca. Di era Nilai Ekonomi Karbon, proses ini semakin krusial karena menuntut transparansi, akurasi, kelengkapan data, serta konsistensi dalam pelaporan—syarat utama untuk memperoleh insentif ekonomi dari program pertanian rendah karbon.
Pelatihan ini memperkenalkan penggunaan IPCC Inventory Software, sebuah sistem pelaporan yang sesuai dengan Kerangka Transparansi yang Ditingkatkan (Enhanced Transparency Framework) dari Persetujuan Paris. Peserta tidak hanya mempelajari konsep, tetapi juga langsung mempraktikkan penggunaan perangkat lunak tersebut menggunakan data aktivitas nyata dari Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian Pertanian.
Kepala BRMP DI Yogyakarta, Dedi Irwandi, menekankan pentingnya kemampuan pelaporan aksi iklim bagi para penyuluh dan petugas lapangan. “Mereka adalah ujung tombak modernisasi pertanian. Dengan memahami inventarisasi emisi, mereka bisa memastikan setiap langkah yang diambil petani tidak hanya meningkatkan produktivitas, tapi juga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala BRMP Lingkungan Pertanian, Lutfi Izhar, menambahkan bahwa setiap praktik pertanian berkelanjutan yang diterapkan petani—seperti pengelolaan pupuk yang efisien atau penggunaan varietas tahan iklim—memiliki nilai mitigasi dan adaptasi. “Dokumentasi yang baik akan memastikan manfaat tersebut diakui, termasuk dalam bentuk insentif ekonomi,” katanya.
Pelatihan ini didukung oleh Proyek RBP REDD+ GCF O2 KP-III Sektor Pertanian dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai unit BRMP, termasuk BRMP SDLP, BRMP PKH, BRMP Lingkungan Pertanian, serta tim penyuluh dan penerap di wilayah Yogyakarta. Narasumber utama pelatihan, Gito Sugih Immanuel dari CCROM-IPB, menjelaskan urgensi inventarisasi emisi sekaligus membimbing peserta dalam simulasi pelaporan.
Harapannya, melalui pelatihan ini, tim teknis di lapangan mampu secara konsisten menyusun laporan emisi sektor pertanian, memperluas jangkauan peningkatan kapasitas, dan mengintegrasikan praktik rendah karbon ke dalam program modernisasi pertanian yang sedang digalakkan oleh BRMP.
Langkah ini menjadi pondasi penting bagi Indonesia dalam mewujudkan pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga ramah iklim.